Acara yang diselenggarakan di Attarine, Jakarta Selatan ini menghadirkan mbak Prita Ghozie, seorang Financial Educator yang sudah terkenal kiprahnya dalam hal pengelolaan keuangan keluarga. Pada workshop ini, mbak Prita memberikan edukasi kepada emak-emak kece dari Komunitas Emak Blogger (KEB) dan The Urban Mama (TUM) bagaimana mengecek kondisi keuangan keluarga. Mbak Prita menegaskan bahwa Financial Check up itu sangat penting dilakukan oleh setiap keluarga. Alasannya? Dengan melakukan financial check-up secara menyeluruh, kita bisa benar-benar mengetahui kondisi keuangan.
1. Tidak sehat
2. Sehat
3. Mandiri
4. Sejahtera
Tentu saja kita semua menginginkan kondisi keuangan sejahtera ya. Iyalah siapa juga yang nggak mau? Rasanya hidup tuh nggak dikejar-kejar hutang atau tidak perlu deg-degan tiap tengah bulan. Menurut mbak Prita Ghozie, kondisi keuangan Sejahtera ini sangat mungkin dicapai oleh setiap orang dengan Syarat dan Ketentuan #eeeaaaa
Perangkat kedua adalah Tabel Arus Kas yang terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar. Masing-masing arus kas ini terbagi lagi menjadi arus kas rutin dan tidak rutin. Arus kas masuk rutin contohnya seperti gaji dan pemasukan lain yang sifatnya tetap, sedangkan arus kas tidak rutin contohnya seperti THR, bonus, dan hadiah. Arus kas keluar rutin adalah biaya rumah tangga dan cicilan pinjaman. Untuk arus kas keluar tidak rutin contohnya seperti biaya liburan, kurban, dan Pajak Bumi dan Bangunan. Selain itu semua pos pengeluaran perlu dicatat seperti pengeluaran wajib dan tetap, wajib dan fluktuatif, tidak wajib dan tetap, dan tidak wajib dan fluktuatif.
Kekepin dompet! Kalau perlu gembok sekalian biar nggak tergoda sama diskon! |
- Jangan malas mencatat keuangan yaitu penghasilan dan pengeluaran. Struk dan bon itu dikumpulin jangan hanya biar dompet jadi tebal, tetapi jadikan sebagai data untuk membantu menjaga cashflow tetap seimbang.
- Buat yang malas mencatat, gunakan kartu debit setiap transaksi. Dengan begini, kita bisa mengetahui dana keluar/masuk secara digital dan juga mendukung cashless society.
- Selalu sisihkan sebagian penghasilan untuk menabung. Idealnya, besarnya dana untuk tabungan adalah 10% dari penghasilan.
- Buat yang susah menabung, fitur autodebet pada bank bisa dimanfaatkan sehingga uang kita terpotong otomatis untuk ditabung. Nggak ada alasan nggak bisa nabung ya, cyin.
- Kurangi dan kalau perlu hilangkan pengeluaran yang tidak penting seperti ngopi syantik bareng teman dan belanja makeup yang tidak urgent *tunjuk diri sendiri*. Alihkan dana pengeluaran tersebut untuk menabung.
- Buat budget bulanan dan coba untuk selalu mentaati budget tersebut.
Selalu catat semua pengeluaran agar tidak besar pasak daripada tiang. |
Rach Alida Bahaweres says
Mnurutku kunci utama pengelolaan keluarga juga harus perbaikki komunikasi antara suami dan istri. Karena kalau sudah duduk bareng suami istri bisa membuat perencanaan keluarga menjadi lebih baik 🙂
Febrianty Rachma says
Nah bener banget tuh mbak tipsnya dari Mbak Prita yang mencatat setiap pengeluaran dan mengurangi nongkrong syantiknya. Iya deh soalnya ga berasa justru nongki begitu yang bikin dompet tebel dengan struk kan hehe, aduhh akupun makjleb deh sama acara ini
zata says
beneran seneng banget bisa ikutan acara ini kemaren ya Ty, pas banget nih gw lagi pengen ngatur keuangan dari nol lagi, secara anak2 pada masuk sekolah baru dengan dana yang bikin kantong bolong, hihihi..
Mira Utami says
namanya ibu harus semua muanya urusan keuangan juga harus cerdas