cinta dalam
secawan ragusa
secawan ragusa
-untuk tubagus maulana
aditya
aditya
di gedung ini,
potret kusam yang tergantung di dinding tua menjadi saksi atas hikayat cinta
yang tertunda. di sana, seorang perempuan menekur secawan ragusa: menguar
dingin. menebar muram paling suram. dan
isaknya melarut bersama rinai gerimis yang luruh sebelum senja.
potret kusam yang tergantung di dinding tua menjadi saksi atas hikayat cinta
yang tertunda. di sana, seorang perempuan menekur secawan ragusa: menguar
dingin. menebar muram paling suram. dan
isaknya melarut bersama rinai gerimis yang luruh sebelum senja.
”kusimpan cinta untukmu di tiap rintik gerimis”, ucapnya.
derit rotan
meja kursi berkolaborasi dengan denting
dawai pemusik jalan.
mengiris hati. di
sana, seorang lelaki berkelejat : sekarat. mencari cinta yang terselip di
lelipat jiwa. dan ia pun menganyam selaksa harap di tiap tatapan.
meja kursi berkolaborasi dengan denting
dawai pemusik jalan.
mengiris hati. di
sana, seorang lelaki berkelejat : sekarat. mencari cinta yang terselip di
lelipat jiwa. dan ia pun menganyam selaksa harap di tiap tatapan.
“kirimkanlah
gerimis padaku”, dia menjawab. tegas.
gerimis padaku”, dia menjawab. tegas.
secawan ragusa meleleh karena cinta.
ragusa 2009 – depok 2011
Biarlah gerimis itu bersenandung, menyaksikan cinta yang merekah dengan seksama.
Awww sweet banget mba tyaa. Aku padamu :*