Happy Friday!
Kalian pasti tahu kalau di blog ini aku suka menulis tentang DIY alias Do It Yourself. Karena memang niche blog ini adalah tentang kecantikan, kesehatan, dan fashion, jadi kebanyakan DIY-nya ya sekitar itu-itu aja. Ketika aku menulis tentang DIY, banyak yang berkomentar “Iiih, Tya kamu kreatif banget sih.” Well, sebetulnya aku nggak sekreatif itu sih. Cuma memang karena aku suka aja, hehehe.
Postingan kali ini aku dipaksa untuk kembali ke masa lalu, mengingat apa sih hal kreatif yang pernah aku lakukan saat aku SMP dan SMA. Penasaran hal kreatif apa yang pernah aku lakukan? Apakah memang aku sudah kreatif dari dulu atau kreatif-nya baru muncul belakangan ini? Yuk baca bareng-bareng.
1. Membuat usaha penyewaan buku.
Waktu SMP (tahun 1997), aku punya seorang sahabat dekat yang kebetulan tinggal di kompleks yang sama. Kami berdua sangat suka membaca dan memiliki banyak koleksi buku. Mulai dari buku terbitan dalam negeri sampai luar negeri. Entah siapa yang memulai ide itu, kami berpikiran untuk menyewakan buku-buku yang kami miliki. Tujuannya? Ya tentu saja biar dapat uang tambahan. Lumayan kan bisa untuk beli buku lagi. Dengan modal nekad kami menyewakan buku di teras rumah temanku. Kebetulan rumah dia strategis, persis di depan taman bermain dan terasnya pun cukup luas. Kebanyakan yang menyewa buku adalah teman-teman sebaya yang tinggal di kompleks dan juga teman sekolah.
Sayangnya, usaha penyewaan buku ini terpaksa harus ditutup setelah beberapa bulan. Kami merugi. Mulai dari banyak teman yang tidak mau bayar uang sewa sampai teman yang tidak mengembalikan buku. Selain itu, kami berdua juga kena semprot orang tua yang marah karena buku kami banyak yang menghilang. Jadi, sampai di situ saja kisah usaha penyewaan buku kami.
2. Menulis novel.
Menulis bukan sesuatu hal yang aneh bagi aku. Dari sejak SD aku sudah rajin menulis meskipun tidak terarah. Ketika masuk SMP, aku berkenalan dengan dunia sastra lewat pelajaran Bahasa Indonesia. Kalau banyak murid sekolah yang bilang pelajaran ini adalah pelajaran paling ngebosenin, aku justru sebaliknya. Aku melahap buku-buku karya penulis Indonesia selahap aku makan bakmi ayam. Semua karya penulis Angkatan Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 1945, sampai Angkatan 1966 aku baca tuntas.
Dari hasil membaca buku-buku karya para penulis tersebut, aku terinspirasi membuat novel sendiri. Waktu itu aku masih ingat komputer aku masih menggunakan sistem MS-DOS. Jadul banget deh! Printernya pun juga model dot matrix yang berisiknya luar biasa. Kalau aku nge-print malam hari, nggak Cuma orang serumah yang bangun tetapi tetangga pun ikut bangun. Tapi, aku sukses menulis hingga 100 halaman kertas kwarto lho! Sayang aku tidak bisa memfoto bukti novel jadul itu karena disimpan di rumah orang tua.
3. Membuat antologi puisi sendiri.
Memasuki masa SMA, aku mulai beralih dari cerpen dan novel ke puisi. Aku rajin berlangganan majalah Horison yang isinya tentang sastra. Waktu itu puisi aku banyak dipengaruhi oleh Remmy Sylado dan Taufik Ismail. Karena ayahku adalah dosen Komunikasi Massa di FISIP UI dan beliau sempat menjadi bagian dari Dewan Bahasa, aku mendapatkan banyak akses. Sampai hal yang paling menggembirakan adalah bertemu dengan Taufik Ismail dan beliau memberikan buku kumpulan puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia yang sudah ditanda tangani. Super sekali deh! Dari situ aku berinisiatif mengumpulkan puisi-ku dan menjadikannya antologi puisi. Semua puisi aku ketik dan aku cetak. Tapi ya sudah sampai situ saja, antologi puisi itu tidak aku apa-apakan lagi. Mungkin karena saat itu aku tidak ikut komunitas penulis yang bisa membantu mengembangkan apa yang sudah aku lakukan.
***
Itu dia tiga hal yang kayanya kreatif yang pernah aku lakukan saat SMP dan SMA. Menurut aku sih tiga hal itu nggak kreatif-kreatif amat. Meskipun tidak ada bukti otentiknya (karena semua ada di rumah orang tua), tetapi aku nggak bohong lhooo. Nanti kalau aku mampir ke rumah orang tua akan aku cari dan aku update tulisan ini.
Ngomongin tentang kreativitas, aku justru merasa aku lebih kreatif ketika aku kuliah dan bekerja. Saat kuliah, aku bertemu dengan teman-teman sastrawan yang bisa membantu aku menyalurkan hasrat menulis. Banyak puisiku yang aku tulis di Facebook. Silahkan mampir ya di Facebook notes aku. Alhamdulillah beberapa tulisan aku sempat dimuat di media cetak nasional dan beberapa puisi diikutkan dalam antologi puisi. Tsaaaah.
Pernah tampil di panggung Sastra Reboan, Wapres Bulungan untuk baca puisi. |
Ikut menyumbang dua puisi di antologi puisi ini. |
Dua puisi yang ada di dalam antologi puisi Roket Pun Bersyair |
Ketika aku mulai bekerja, aku juga mulai kreatif dengan membuat aksesoris sendiri dan sempat dibisnisin. Tapi karena keterbatasan waktu, akhirnya aku tidak teruskan lagi.
Beberapa contoh aksesoris yang aku buat dan aku jual, |
That’s all, folks! Bagaimana dengan kalian? Apa hal kreatif yang pernah kalian lakukan saat SMP dan SMA? Yuk ceritakan di kolom komentar di bawah ini yaa.
Thanks for reading!
Ida Tahmidah says
Wah memang kreatif dari remaja 🙂
Atisatya Arifin says
Makasih mbak Ida….
khairul oktavian says
aku paling suka pas mba tya gagal di usaha penyewaan buku, kenapa? karena sebenernya kesuksesan gak pernah luput dari kegagalan. *ngarang*
kalo aku dulu pas masih SD pernah jualan ikan gepi, kebetulan deket rumah ada kolam dan dalemnya ikan gepi banyak banget. Daripada gak ada yang ngambil, aku jual aja deh. Sempet ada yang bego ngebeli, tapi gulung tikar karena ikannya pada mati.
Atisatya Arifin says
Tsaaaaah, betul banget! Sukses itu selalu diawali dengan kegagalan.
Waduh, kenapa itu ikannya pada mati? Bukan pada bego beli ikan gepi punya mas khairul, tetapi mas khairulnya pasti sangat persuasif pas jualan. hehehe
indah nuria Savitri says
Aku pernah jualan kue kecil dan buat gelang dari benang sulam :). Seruuuu ..
Atisatya Arifin says
Iyaa seru ya mbak. Kayanya pas masa-masa itu kita belum punya rasa takut ya. Kalau tya ngerasanya sekarang mau mulai bisnis atau jualan apa pasti udah kepikiran yang jelek-jelek duluan…
Nurul Hisan says
Aku juga sama bikin kerajinan kaya gitu kebanyakan dari material flanel tapi ku belum mau bisnis karena masih suka ngikutin mood nya aja, walau banyak temen yg pengen. Kalau dari sastra lebih suka baca novel nya aja ku kurang jago kalau buat cerita 🙂