Happy Wednesday, pretty ladies!
Tinggal di negara tropis seperti Indonesia yang panas dan lembab tentu membuat kita mudah berkeringat ya, ladies. Belum lagi ditambah dengan debu dan kotoran lainnya sehingga kulit pun menjadi kusam. Salah satu cara untuk membersihkan sekaligus merawat kulit tubuh adalah dengan menggunakan lulur. Kali ini, Tya akan mengupas tuntas semua tentang lulur. Happy reading!
SEJARAH LULUR
Luluran sudah dikenal sejak lama di Indonesia. Biasanya yang melakukan perawatan lulur adalah para putri kerajaan dan putri keraton. Perawatan tradisional ini dilakukan untuk mengangkat sel kulit mati sehingga kulit bersih dan tidak kusam. Pada waktu itu, lulur dibuat dari rempah-rempah dan bahan alami lainnya secara tradisional.
Seiring dengan perkembangan jaman, lulur kini tidak hanya dilakukan oleh kalangan ningrat saja, tetapi juga oleh masyarakat umum. Tidak hanya itu, lulur sendiri pun mengalami perkembangan yang pesat. Bahan yang digunakan untuk pembuatan lulur semakin bervariasi, tidak hanya sekadar menggunakan bahan alami tetapi juga penambahan kandungan lainnya yang bermanfaat bagi kulit. Lulur pun berinovasi dalam hal bentuk dan kemasan. Harganya pun juga semakin terjangkau.
JENIS LULUR
Lulur di Indonesia pada umumnya dikategorikan sebagai scrub karena memiliki granule (butiran). dan penggunaannya dengan digosokkan ke tubuh. Sedangkan untuk lulur yang tidak memiliki granule lebih disebut sebagai masker. Suka merasa bingung dengan begitu banyaknya jenis lulur? Di sini Tya mencoba mengkategorikan lulur yang terdapat di pasaran.
1. Tekstur
Dilihat dari teksturnya, lulur bisa dikategorikan ke menjadi lulur kering dan lulur basah. Lulur kering ini biasanya berbentuk bubuk yang harus dicampur/dikentalkan menggunakan air biasa/air mawar. Lulur basah adalah lulur yang sudah siap digunakan tanpa harus diracik dengan air atau bahan lainnya.
2. Kandungan/bahan utama
Seiring waktu, bahan utama pembuatan lulur pun ikut berkembang. Secara umum, bahan atau kandungan utama dari suatu lulur bisa dibedakan menjadi bahan utama bunga (melati, mawar, cempaka, dll), buah (alpukat, strawberry, bengkoang, pepaya, dll), dan herbal/rempah (kopi, lulur kuning, lulur boreh, cendana, dll).
3. Cara pembuatan
Dari cara pembuatannya, lulur bisa dibedakan menjadi lulur tradisional dan lulur modern. Lulur tradisional adalah lulur yang dibuat secara manual tanpa ada proses penambahan bahan kimia apapun. Lulur ini bisa dibuat dengan cara memarut rempah atau menumbuk bahan-bahan lainnya. Dengan demikian, lulur ini tidak bisa disimpan terlalu lama. Lulur modern adalah semua lulur yang dibuat di pabrik/industri rumahan dan ditambahkan bahan kimia lain seperti parfum, pengawet dan lainnya. Saat ini, sebagian besar lulur yang dijual di pasaran adalah lulur modern.
4. Cara dan urutan penggunaan
Secara umum lulur dibagi menjadi dua, yaitu lulur yang digunakan saat badan dalam keadaan kering dan basah. Dalam keadaan kering berarti lulur digunakan sebelum mandi, sedangkan dalam keadaan basah berarti saat mandi atau sesudah mandi.
MANFAAT LULUR
Meskipun terlihat repot, luluran ternyata memiliki banyak manfaat lho. Berikut adalah beberapa manfaat yang kamu bisa dapatkan dengan luluran secara rutin.
1. Membersihkan tubuh secara efektif
Kenapa sih harus luluran? Meskipun kita mandi menggunakan sabun, kotoran yang menempel pada kulit tidak semuanya bisa terlepas dari kulit, terutama pada bagian-bagian kulit yang sulit dijangkau seperti punggung dan lipatan-lipatan lainnya. Salah satu cara untuk membersihkan dan melepaskan semua kotoran dengan maksimal adalah dengan menggunakan lulur.
2. Mencerahkan kulit
Sel kulit mati yang tertinggal di tubuh bisa menyebabkan kulit kusam dan tidak bercahaya. Dengan luluran secara teratur, sel kulit mati ini akan terlepas dan beregenerasi . Pada akhirnya akan terbentuk sel kulit baru yang lebih cerah dan bercahaya.
3. Sebagai relaksasi otot tubuh
Pijatan yang dilakukan saat luluran bisa membantu melemaskan otot-otot tubuh yang kaku. Selain itu, aroma dari lulur itu sendiri pun bisa menjadi terapi untuk membantu menenangkan pikiran. So, jangan heran kalau setelah luluran kamu bisa tidur lebih nyenyak.
4. Mengencangkan kulit
Luluran yang dilakukan secara rutin mampu membantu mengembalikan elastisitas kulit dan membuatnya lebih kencang. Ini dikarenakan beberapa lulur memiliki kandungan kolagen dan vitamin E yang terbukti membantu mengencangkan kulit.
5. Mengurangi bau badan
Bagi kamu yang memiliki masalah dengan bau badan, tidak ada salahnya mencoba lulur untuk mengatasinya. Lulur bisa membantu menghilangkan bakteri dan kuman penyebab bau badan tidak sedap. Gunakan lulur pada bagian-bagian tubuh yang memproduksi banyak keringat seperti lipatan paha, ketiak, dan punggung. Selain itu pilihlah lulur yang mengandung rempah seperti sirih dan kopi.
6. Mencegah penyakit kulit
Salah satu penyebab penyakit kulit adalah kurang terjaganya kebersihan kulit. Penggunaan lulur yang teratur bisa membantu membersihkan kulit lebih maksimal dibandingkan hanya dengan sabun biasa sehingga penyakit kulit pun bisa dihindari.
BAGAIMANA MEMILIH LULUR YANG BAIK
Memilih lulur yang baik, aman, dan cocok dari sekian banyak merek dan jenis lulur yang dijual tentunya tidak mudah. Selaim harga, masih banyak hal lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih lulur. Agar kamu tidak menyesal di kemudian hari, berikut adalah beberapa ciri lulur yang baik yang kamu perlu perhatikan sebelum membelinya.
1. Komposisi/kandungan bahan yang baik.
Lulur yang baik adalah lulur yang sebagian besar bahannya menggunakan bahan baku alami. Beberapa bahan baku alami yang populer digunakan dalam pembuatan lulur diantaranya adalah rempah-rempah (jahe, kunyit, pinang, dll), bengkoang dan berbagai buah-buahan lainnya, minyak essensial (melati, green tea, zaitun), beras, susu murni, dan madu. Namun tidak dipungkiri tentunya lulur pun ditambahkan beberapa bahan baku kimia. Arbutin, kojic acid, AHA, vitamin E, vitamin C, dan lainnya adalah beberapa contoh bahan baku kimia yang umum terdapat dalam lulur.
2. Hindari komposisi bahan berbahaya.
Maraknya lulur yang beredar membuat kita harus lebih jeli memperhatikan komposisi lulur tersebut. Alih-alih ingin memiliki kulit yang cantik, yang terjadi justru kulit yang iritasi atau memicu alergi. Berikut adalah beberapa bahan yang wajib dihindari dalam lulur.
- Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS). Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif, kedua bahan ini bisa membuat kulit kamu iritasi bahkan bisa juga menyebabkan gangguan kesehatan mata (katarak).
- Paraben. Bahan ini memang masih kontroversi, apakah boleh terdapat di dalam produk kosmetika atau tidak. Paraben adalah bahan yang digunakan sebagai pengawet ini ternyata bisa menyebabkan alergi ada kulit dan apabila digunakan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kanker payudara.
- Propylene Glycol. Bahan ini apabila digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kulit dan merusak fungsi hati maupun ginjal.
- Isopropyl Alcohol. Efek samping penggunaan lulur yang berbahan Isopropyl Alcohol berupa iritasi kulit dan munculnya gangguan kulit lainnya yang disebabkan oleh bakteri. Pertumbuhan subur bakteri pada kulit akibat penggunaan Isopropyl Alcohol ini karena bahan ini bisa merusak lapisan asam yang terdapat pada kulit kita.
- Hidroquinon dan Mercury. Bahan yang diklaim bisa membantu mencerahkan kulit ini sebetulnya justru sangat berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pigmentasi, kulit terbakar, iritasi, muncul jerawat yang tidak wajar bahkan juga kanker apabila digunakan dalam waktu yang lama.
- Bahan pewarna kimia.
3. Pilih lulur sesuai jenis kulit dan cek butiran scrub-nya jika mungkin.
Butiran scrub yang terlalu kasar bisa mengiritasi kulit, terutama jika kamu memiliki jenis kulit yang sensitif. Oleh karena itu, jika mungkin cobalah butiran scrub-nya sebelum kamu membeli lulur. Biasanya produsen lulur menyediakan tester di tempat penjualan. Pilih butiran scrub yang berukuran kecil dan tidak kasar. Dengan adanya tester, kamu juga bisa mengecek aroma dan tekstur dari lulur itu sendiri.
4. Cek tanggal produksi, kadaluarsa, nomor POM, dan PAO.
Hal lain yang perlu diperhatikan ketika memilih lulur adalah tanggal produksi, kadaluarsa, dan PAO. Sebaiknya pilih lulur yang tanggal produksinya belum terlalu lama dan tanggal kadaluarsa yang masih lama. Selain itu, cek apakah produsen lulur mencantumkan PAO (Period After Opening), yaitu masa pakai produk sejak kemasannya dibuka. Apabila produsen tidak mencantumkan, sebaiknya ganti lulur setelah 3 bulan dibuka atau ketika bau dan teksturnya berubah. Cek juga nomor POM pada lulur untuk memastikan bahwa lulur tersebut sudah diuji oleh BPOM dan sudah mendapatkan ijin.
5. Perhatikan kemasan.
Sebelum membeli lulur, pastikan kamu sudah mengecek dengan teliti kemasannya. Selain mengecek tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, dan PAO, cek juga apakah ada cacat dalam kemasan. Apakah segel kemasan sudah rusak? Apakah terdapat perubahan dalam kemasan, misalnya menggembung? Jika kemasan tidak disegel, apakah ada perubahan aroma atau tekstur?
6. Perhatikan produsen lulur.
Terakhir, cari tahu siapa yang memproduksi lulur tersebut, apakah perorangan, perusahaan, atau industri rumahan. Dengan mengetahui siapa produsen lulur yang kamu beli, kamu tahu siapa yang akan bertanggung jawab apabila terjadi sesuatu terkait lulur tersebut. Jangan langsung percaya dengan testimoni yang disediakan produsen. Carilah testimoni atau review yang terpercaya, misalnya dari forum kecantikan (Female Daily, Fasyen, Clozette, dll) dan beauty blogger.
***
That’s all, ladies. Semoga lewat postingan ini kalian semua kini bisa mengenal lebih jauh tentang lulur. Selama kalian rutin menggunakan lulur, kulit akan terjaga kecantikannya. Anyway, buat yang galau mau pakai lulur apa atau yang kuatir akan keamanan lulur yang dijual di pasaran, kalian bisa lho bikin lulur sendiri. Silahkan cek beberapa postingan DIY di blog ini untuk resep lengkapnya.
Jangan lupa juga apabila ada informasi yang mau ditambahkan, kalian bisa menuliskannya di kolom komentar yaa. Dengan demikian posting ini bisa semakin lengkap.
Thanks for reading!
Leave a Reply